Kamis, Maret 10, 2011

K-link dan Pengrajin



Lukman lahir di Desa Sidogiri Pasuruan, Jawa Timur. Sejak kecil orang tuanya selalu mengajarkan tentang kemandirian dan kerja keras. Saat remaja seusianya senang bermain, Lukman belajar mencari nafkah. Usaha kerajinan kuningan, berdagang beras, meubel, sampai home industry rokok pernah dicoba tapi semua bangkrut dan berakhir dengan hutang. Sampai ia mengenal usaha daur ulang plastik, dari situlah ia bisa bertahan hidup pas-pasan bersama istri dan putranya.

Bisnis K-LINK dikenalnya dari seorang teman, buruh sebuah pabrik mie tempat lukman biasa mengambil plastik bekas. Untuk lebih meyakinkan, sang teman mengundangnya ke Recognition Day di Surabaya, April 2006. Sebab sungkan, dipenuhinya undangan tsb. Ternyata disana Lukman mendapat momentum untuk bergabung dengan K-LINK. “Bisnis ini tidak memanfaatkan orang lain, tapi bermanfaat bagi orang lain”, ujar Lukman menirukan sambutan Presdir K-Link Indonesia, Dato’ Dr. H. Md. Radzi Saleh.

Empat bulan pertama, Lukman hanya jualan produk sampai akhirnya paham bahwa K-LINK adalah perusahan MLM ketika ikut BOB. Setelah itu ia menjalankan bisnisnya dengan benar, total system. Impian membahagiaan anak, istri dan orang membuatnya semakin serius. Dengan keyakinan dan semangat belajar yang tinggi, tantangan demi tantangan ia lewati seiring satu per satu impiannya yang terwujud.

“Terima kasih kepada para Upline, CM Suhendra, SCA Subhan Jaki, CA Romi Zaka, CA DW Herry Susanto, SCA Andang Priyadi, serta semua yang telah membantu kesuksesan kami di K-LINK” ujarnya. Sikap hidup yang benar, kemauan untuk berubah serta kemampuan menghadapi hidup sangat membantunya mencapai cita-cita. “Boleh saja hidup sampai tua, belajar sampai tua tetapi jangan sampai bekerja banting tua sampai tua. Go Freedom..!

sumber: http://totalsukses.wordpress.com/category/testimoni/kisah-sukses/

0 komentar:

Posting Komentar

komentar di sini: